Kamis, 29 Desember 2011

Atasi Masalah Baterai pada Smartphone

( http://id.spesial.yahoo.com/blogs/techguide/atasi-masalah-baterai-pada-smartphone.html)




Sebuah smartphone kini tidak hanya menjadi simbol status sosial seseorang, tetapi menjadi salah satu perangkat yang menunjang aktivitas sehari-hari. Tidak hanya untuk masalah kerja atau bisnis, tapi juga untuk berbagai keperluan bagi semua kalangan.

Dengan segala kecanggihannya, ponsel pintar ini sering kehabisan daya dalam waktu satu hari. Ini akan diperparah jika Anda sedang menggunakannya untuk keperluan yang cukup intensif. Jika mengalami masalah yang sama dengan ponsel pintar, Anda dapat menggunakan beberapa aksesoris yang berguna untuk mengisi baterai smartphone saat sedang di jalan.

Berikut ada tiga aksesoris yang bisa menjadi jawaban akan kebutuhan ekstra Anda tersebut, yakni baterai gendong (extended battery), charger mobil, dan multicharger.

Baterai gendongBaterai gendong akan membuat daya smartphone Anda menjadi lebih besar. Ini berarti pemakaian pun dapat lebih lama. Baterai gendong biasanya menyuntikkan kapasitas baterai yang lebih besar dibanding baterai standar bawaan ponsel. Jadi, misalnya baterai standar Anda hanya berkapasitas 1200mAh, maka baterai gendong bisa memuat hingga dua kali lipatnya, bahkan lebih. Namun imbasnya, bobot ponsel Anda akan semakin berat dan dimensinya bertambah besar.



Charger mobil & MultichargerIni mungkin solusi paling praktis bagi Anda yang sering terjebak macet. Charger mobil sebenarnya tak berbeda jauh dengan charger pada umumnya, selain pada konektor penghubung ke sumber listrik yang menyesuaikan dengan soket pemantik api pada dashboard.

Vendor ponsel Anda biasanya sudah memiliki produk orisinal yang sesuai, namun produsen pihak ketiga juga tak sedikit yang menyediakannya di pasaran.

Nah, permasalahan tambahan mungkin ada pada jumlah soket yang terbatas. Jamak saat ini ditemukan seseorang memiliki lebih dari satu ponsel dan gadget (termasuk tablet di dalamnya), sehingga saat satu perangkat diisi ulang, perangkat lain yang sudah kehabisan tenaga harus menunggu giliran. Solusinya adalah dengan menggunakan multicharger, seperti yang dibuat oleh produsen Spider Charger dan TomTom.

Spider Charger memiliki empat port multicharger yang dapat dihubungkan dengan empat perangkat sekaligus. Masih kurang? Masih ada empat port USB yang bisa Anda maksimalkan untuk empat perangkat lainnya. Selain bisa dihubungkan ke colokan listrik konvensional, Spider Charger juga memiliki konektor untuk dihubungkan ke pemantik api pada mobil Anda.

Sedangkan bagi Anda yang tidak memiliki ponsel dan gadget sebanyak itu, Anda bisa memilih TomTom high-speed multicharger yang hanya memiliki dua buah port USB. TomTom mengklaim produknya tersebut dapat mengisi empat kali lebih cepat dibanding pengisi standar.

Dengan tiga aksesoris ini, tidak ada cerita ponsel pintar Anda tidak dapat digunakan karena kehabisan baterai.

Wi-Fi, Si Rakus Pemakan Energi Baterai

( http://id.spesial.yahoo.com/blogs/digitallife/wi-fi--si-rakus-pemakan-energi-baterai.html)


Ghiboo.com
Setelah menyalakan gadget untuk menangkap sinyal wi-fi di ruang publik, tak lama kemudian Anda malah mengeluh karena perangkat yang Anda gunakan memberikan tanda bahwa baterai di dalamnya berkurang dalam jumlah yang besar. Padahal gadget yang Anda pakai digadang sebagai perangkat dengan teknologi terbaru, juga pernah diulas dengan hasil positif oleh para ahli teknologi.

Tidak ada yang salah dengan gadget yang Anda miliki, karena kenyataannya untuk menangkap sinyal wi-fi memang membutuhkan banyak energi bagi perangkat penangkapnya, sebut saja ponsel cerdas, laptop, dan tablet.Kanal Wireless/Networking di About menjelaskan mengapa wi-fi begitu kuat menarik energi perangkat yang Anda gunakan. Kekuatan sinyal wi-fi diberi satuan decibel millwatts (dBm) saat mengirimkan data ke perangkat yang berfungsi sebagai penerima. Jaringan wi-fi dengan dBm yang tinggi cenderung memiliki cakupan sinyal yang luas. Konsekuensinya, hal ini membutuhkan lebih banyak energi ketimbang wi-fi dengan dBm yang rendah.

Teknologi wi-fi jaman dulu berbeda dengan yang kita gunakan sekarang. Dahulu wi-fi membutuhkan energi baterai penangkap lebih banyak karena bergantung dari volume lalu lintas data yang terjadi saat itu pula, di radio yang sama.

Sementara teknologi wi-fi jaman sekarang sudah ditanam WMM Power Save yang menjamin proses menerima sinyal untuk perangkat-perangkat kecil seperti ponsel, PDA, dan gadget lainnya dapat secara maksimal bekerja tanpa menghabiskan isi baterai perangkat Anda lebih cepat. Sayangnya efektivitas WMM Power Save hanya menghemat sampai 15% saja.

Karena itu, selain faktor teknologi wi-fi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi seberapa besar energi baterai yang tertelan saat perangkatnya menyala. Tipe baterai yang Anda gunakan adalah salah satunya. Dewasa ini banyak ponsel cerdas dengan kapasitas baterai besar, sehingga siap untuk mengeksekusi beberapa aksi yang terbilang berat bagi energi ponsel, seperti menyalakan fitur wi-fi.

Menyala atau tidaknya fitur penangkap sinyal wi-fi juga sangat mempengaruhi kondisi baterai. Kanal Geek di Reddit mencatat bahwa mematikan penangkap sinyal wi-fi sangat efektif untuk menghemat baterai. Mulai besok, nyalakan fitur penangkap sinyal wi-fi pada ponsel cerdas hanya pada saat perlu kalau Anda masih ingin melakukan banyak aktivitas di luar berinternet.

Dari Infrared ke NFC: Sejarah Praktis Mobile Sharing

(http://id.spesial.yahoo.com/blogs/digitallife/dari-infrared-ke-nfc--sejarah-praktis-mobile-sharing.html)

Saat itu tahun 1997, Nokia baru saja merilis kode katalog produknya dengan nama 6110 yang menghadirkan inovasi mobile game berteknologi infrared di game Snake-nya. Teknologi unik yang digunakan secara praktis untuk seluruh kalangan ini seketika meledak di dunia dan menjadi penanda dimulainya linimasa populernya mobile sharing. Nokia menanam infrared di device-nya lewat fungsi yang nyata; file sharing dan jaringan game.

Radiasi infrared pertama kali ditemukan oleh William Harschel, seorang astronom kelahiran Jerman, pada tahun 1800 lewat proses yang tidak disengaja. William melihat suhu di sekitar filter merah prisma yang dipegangnya malah lebih panas. Simpulan sementaranya saat itu, ada cahaya elektromagnetik yang tak terlihat pada setiap spektrum. Kalau terdengar terlalu teknis, pada fungsi yang praktis, teknologi tersebut akhirnya dikembangkan menjadi thermographic, kamera khusus untuk melihat suhu yang lebih panas. Di dunia telekomunikasi, infrared dikembangkan sebagai penghubung antarperangkat berjarak pendek lewat LED yang ditanam. Standar internasional protokol komunikasi ini dipatenkan dengan nama Infrared Data Association.

Seiring dengan kebutuhan file sharing yang semakin besar, Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba sepakat untuk bersama membangun Bluetooth di device mereka masing-masing. Teknologi ini sendiri sudah dikembangkan Ericsson pada tahun 1994 untuk membuat mobile sharing menjadi lebih cepat dan akomodatif mengeksekusi data berukuran (agak) besar. Kalau infrared mengharuskan kita meletakkan setiap perangkat pada jarak yang dekat sekali untuk mengirim data, Bluetooth bisa lebih fleksibel. Jarak antarperangkat bisa lebih jauh dengan kecepatan pengiriman data yang signifikan. Bluetooth menggunakan frekuensi radio khusus untuk mengirim data lebih efektif ketimbang infrared. Apple memodifikasi teknologi ini sehingga eksklusif hanya mampu menghubungkan perangkat-perangkatnya saja.

Teknologi lainnya mulai hadir dan diaplikasikan di berbagai perangkat mobile: Wi-Fi. Meneruskan pendahulunya, Wi-Fi memiliki kinerja yang lebih tinggi. Jarak yang lebih jauh dan kecepatan yang tinggi dalam mengirimkan data merupakan kelebihan mekanisme Wi-Fi. Teknologi ini dikembangkan sejak tahun 1985 oleh US Federal Communications Comission. Walau lebih awal, fungsi Wi-Fi di kalangan praktis dirasakan mulai akhir tahun 90-an sebagai perkembangan dari cetak birunya yang bernama IEEE 802.11. Kini Anda pun bisa bermain game di banyak device dengan mengandalkan teknologi tanpa kabel ini.

Salah satu teknologi termuda yang hadir saat ini adalah Near Field Communication (NFC) yang memungkinkan penggunanya saling mengirimkan file tanpa bantuan kabel dan bermain game dengan tingkat sekuriti selevel di atas pendahulunya. NFC dikembangkan oleh NXP Semiconductors dan Sony pada tahun 2002 yang awalnya digunakan sebagai sistem perantara pembayaran di Amerika Serikat. Penggunaan NFC bisa digabungkan dengan Wi-Fi atau Bluetooth sesuai dengan fungsi dan kecepatan yang dibutuhkan. Pada level praktis, Nokia 700 sudah menanam chip NFC untuk koneksi gaming dan file sharing dengan hanya menyentuhkannya ke sesama perangkat NFC.